Banyak pasangan yang memiliki kendala dalam perencanaan pernikahan adalah dana untuk pesta. Sebenarnya apakah arti dari sebuah pelaksanaan resepsi pernikahan? Ada referensi yang menyatakan bahwa sebuah pernikahan haruslah diumumkan kepada masyarakat, seperti Indonesia saat memproklamasikan kemerdekaannya kepada negara-negara di seluruh dunia. Hal yang lazim adalah mengumumkan “pernikahan” melalui pesta resepsi pernikahan yang diselenggarakan. Pertanyaan yang muncul adalah apakah ada cara lain yang bisa dilakukan sebagai “media” untuk pengumuman ini? Anda tidak perlu wedding organizer, tapi Anda tetap bisa mengadakan layaknya wedding organizer.
Sumber pendanaan bisa berasal dari orangtua kedua calon mempelai, bisa juga hanya berasal kedua calon mempelai. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab di bawah ini berkenaan dengan pendanaan.
Berapa besar dana yang dialokasikan untuk perencanaan pernikahan ini, mulai dari lamaran, seserahan, malam midodareni, akad / pemberkatan nikah, acara adat, pesta pernikahan, bulan madu ?
Apa saja yang dicover oleh dana ini ?
Dengan menjawab kedua pertanyaan di atas, kita dapat melanjutkan kepada pertanyaan di bawah ini.
Berapa banyak tamu yang akan diundang dalam pengadaan pernikahan ?
Apakah semua saudara, kerabat, teman perlu semuanya diundang ?
Apakah memungkinkan untuk memilah mana yang perlu diundang, mana yang cukup diberitahu saja ?
Dengan dana terbatas kita dapat lebih kreatif perencanaan pernikahan kita dengan perayaan semeriah mungkin tetapi dengan dana yang seminim mungkin. Menarik bukan?
Anda tidak disarankan untuk menghabiskan semua uang / harta yang anda miliki untuk pesta yang hanya akan berlangsung sehari atau malah semalam saja. Karena kebutuhan setelah resepsi pernikahan memerlukan dana yang tidak sedikit. Katakan biaya untuk sewa rumah. Apalagi setelah memiliki anak, maka biaya rumah tangga akan membengkak cukup drastis, mulai dari kebutuhan membeli susu, biaya ke dokter, biaya sekolah dan lain sebagainya.
Selamat merencanakan.
http://joanneswidjajanto.blogspot.com